Minggu, 14 Desember 2014

pembuatan media puzzle



PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
Puzzle merupakan salah satu alat permainan edukatif yang berfungsi untuk melatih logika,motorik halus dan melatih problem solving/pemecahan masalah untuk mencocokkan bentuk pada tiap potongan puzzle sehingga membentuk sebuah bentuk yang ada,untuk permainan puzzle ini dapat ditemui berbagai jenis binatang dan tumbuhan sehingga dapat menambah wawasan variatif pada anak.
Diharapkan guru bisa membuat puzzle dari bahan yang mudah tanpa harus membeli, disini dituntut kreativitas seorang guru dan keprofesionalan guru.

  1. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja alat dan bahan pembuatan puzzle ?
2.      Bagaimana cara pembuatannya ?
3.      Apa saja manfaat dari puzzle ?
  1. TUJUAN
1.      Guru mengetahui alat dan bahan pembuatan puzzle
2.      Guru tahu pembuatan puzzle
3.      Guru tahu manfaat dari permainan puzzle











PEMBAHASAN
  1. Alat dan bahan
1.      Kardus bekas
2.      Gambar
3.      Pisau cutter
4.      Penggaris
5.      Lem
6.      Pensil
7.      Kertas origami / kado
  1. Cara pembuatan puzzle
1.      Ambil kardus menjadi dua bagian yangtelah sama besar dengan gambar, salah satu kardus dipotong tengah-tengahnya yang sama dengan gambar.
2.      Kardus yg telah diporong tengah-tengahnya ditempel gambar yang telah dipotong pinggirnya.
3.      Kardus yang belum dipotong dan sisa pinggir kerdus yang pertama ditempel kertas origami,  dan ditempel sisa gambar tadi.
 
4.      Pada bagian karton yang ditengah-tengah tadi, dibuat pola dengan pensil kemudian digunting dan disusun.

  1. Manfaat dari permainan puzzle
1.      Meningkatkan kemampuan berpikir dan membuat anak belajar berkonsentrasi.
Saat bermain puzzle, anak akan melatih sel-sel otaknya untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dan berkonsentrasi untuk menyelesaikan potongan-potongan kepingan gambar tersebut.
2.      Melatih koordinasi tangan dan mata.
Anak dapat melatih koordinasi tangan dan mata untuk mencocokkan kepingan-kepingan puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar.
3.      Meningkatkan Keterampilan Kognitif.
Keterampilan kognitif (cognitive skill) berkaitan dengan kemampuan untuk belajar dan memecahkan masalah. Puzzle adalah permainan yang menarik bagi anak balita karena anak balita pada dasarnya menyukai bentuk gambar dan warna yang menarik. Dengan bermain puzzle anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun gambar.
4.      Belajar bersosialisasi.
Dua anak yang bermain bersama-sama tentunya butuh diskusi untuk merancang kepingan-kepingan gambar dari puzzle tersebut. Anak yang lebih besar akan merasa senang jika dapat membantu anak yang lebih kecil, sebaliknya pun begitu, sehingga akan tercipta suasana yang nyaman dan terciptanya interaksi ketika bermain.
5.      Melatih kesabaran
Dengan bermain puzzle anak bisa belajar melatih kesabarannya dalam menyelesaikan suatu tantangan.
6.      Melatih daya ingat
Bermain puzzle akan melatih daya ingat anak tentang bentuk dan warna puzzle yang yang akan disusun. Anak akan mengingat gambar yang dilihat sebelum menyusunnya.
7.      Melatih nalar
Puzzle dalam bentuk manusia akan melatih nalar mereka. Anak akan menyimpulkan di mana letak kepala, tangan, kaki dan lain-lain sesuai dengan logika. Jika sudah menaruh bagian hidung berarti mulut ada di bagian bawahnya.

Puzzle juga mengembangan aspek-aspek perkembangan anak, yaitu :
  1. Kognitif
  2. Social emosional
  3. Motoric halus










PENUTUP
Kesimpulan
            Puzzle merupakan alat permainan edukatif (APE) dalam media pembelajaran. Media pembelajaran tidak harus dibeli, media juga bisa dibuat dengan mudah tanpa mengeluarkan biaya yang banyak. Dalam pembuatan media dibutuhkan kreativitas dan keprofesionalan seorang pendidik dalam memikirkan dan memilih media yang baik untuk anak.
            Gambar pada puzzle dapat digunakan yang sesuai dengan tema-tema yang ada di PAUD, misalnya gambar binatang, bunga, dll.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar