PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Puzzle merupakan salah satu alat
permainan edukatif yang berfungsi untuk melatih logika,motorik halus dan
melatih problem solving/pemecahan masalah untuk mencocokkan bentuk pada tiap
potongan puzzle sehingga membentuk sebuah bentuk yang ada,untuk permainan
puzzle ini dapat ditemui berbagai jenis binatang dan tumbuhan sehingga dapat
menambah wawasan variatif pada anak.
Diharapkan guru
bisa membuat puzzle dari bahan yang mudah tanpa harus membeli, disini dituntut
kreativitas seorang guru dan keprofesionalan guru.
- RUMUSAN MASALAH
1. Apa
saja alat dan bahan pembuatan puzzle ?
2. Bagaimana
cara pembuatannya ?
3. Apa
saja manfaat dari puzzle ?
- TUJUAN
1. Guru
mengetahui alat dan bahan pembuatan puzzle
2. Guru
tahu pembuatan puzzle
3. Guru
tahu manfaat dari permainan puzzle
PEMBAHASAN
- Alat dan bahan
1. Kardus
bekas
2. Gambar
3. Pisau
cutter
4. Penggaris
5. Lem
6. Pensil
7. Kertas
origami / kado
- Cara pembuatan puzzle
1. Ambil
kardus menjadi dua bagian yangtelah sama besar dengan gambar, salah satu kardus
dipotong tengah-tengahnya yang sama dengan gambar.
2. Kardus
yg telah diporong tengah-tengahnya ditempel gambar yang telah dipotong
pinggirnya.
3. Kardus
yang belum dipotong dan sisa pinggir kerdus yang pertama ditempel kertas
origami, dan ditempel sisa gambar tadi.
4. Pada
bagian karton yang ditengah-tengah tadi, dibuat pola dengan pensil kemudian
digunting dan disusun.
- Manfaat dari permainan puzzle
1.
Meningkatkan kemampuan berpikir dan membuat anak belajar berkonsentrasi.
Saat bermain puzzle,
anak akan melatih sel-sel otaknya untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dan
berkonsentrasi untuk menyelesaikan potongan-potongan kepingan gambar tersebut.
2.
Melatih koordinasi tangan dan mata.
Anak dapat melatih
koordinasi tangan dan mata untuk mencocokkan kepingan-kepingan puzzle dan
menyusunnya menjadi satu gambar.
3.
Meningkatkan Keterampilan Kognitif.
Keterampilan kognitif
(cognitive skill) berkaitan dengan kemampuan untuk belajar dan memecahkan
masalah. Puzzle adalah permainan yang menarik bagi anak balita karena anak
balita pada dasarnya menyukai bentuk gambar dan warna yang menarik. Dengan
bermain puzzle anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun gambar.
4.
Belajar bersosialisasi.
Dua anak yang bermain
bersama-sama tentunya butuh diskusi untuk merancang kepingan-kepingan gambar
dari puzzle tersebut. Anak yang lebih besar akan merasa senang jika dapat
membantu anak yang lebih kecil, sebaliknya pun begitu, sehingga akan tercipta
suasana yang nyaman dan terciptanya interaksi ketika bermain.
5.
Melatih kesabaran
Dengan bermain puzzle
anak bisa belajar melatih kesabarannya dalam menyelesaikan suatu tantangan.
6.
Melatih daya ingat
Bermain puzzle akan
melatih daya ingat anak tentang bentuk dan warna puzzle yang yang akan disusun.
Anak akan mengingat gambar yang dilihat sebelum menyusunnya.
7.
Melatih nalar
Puzzle dalam bentuk
manusia akan melatih nalar mereka. Anak akan menyimpulkan di mana letak kepala,
tangan, kaki dan lain-lain sesuai dengan logika. Jika sudah menaruh bagian
hidung berarti mulut ada di bagian bawahnya.
Puzzle juga mengembangan
aspek-aspek perkembangan anak, yaitu :
- Kognitif
- Social emosional
- Motoric halus
PENUTUP
Kesimpulan
Puzzle
merupakan alat permainan edukatif (APE) dalam media pembelajaran. Media
pembelajaran tidak harus dibeli, media juga bisa dibuat dengan mudah tanpa
mengeluarkan biaya yang banyak. Dalam pembuatan media dibutuhkan kreativitas
dan keprofesionalan seorang pendidik dalam memikirkan dan memilih media yang
baik untuk anak.
Gambar
pada puzzle dapat digunakan yang sesuai dengan tema-tema yang ada di PAUD,
misalnya gambar binatang, bunga, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar